Entri yang Diunggulkan

PPDB 2019/2020

Dibuka pendaftarn peserta didik baru tahun ajaran 2019/2020 dengan kuota 90 siswa.

Minggu, 16 Agustus 2020

KEMERDEKAAN RI KE-75 TAHUN 2020 DI ERA PANDEMI


 KEMERDEKAAN DIWAKTU PANDEMI

Senin, 17 Agustus 2020

Perayaan Hari Kemerdekaan RI biasanya digelar dengan meriah di berbagai lingkungan masyarakat maupun pendidikan, baik di kota maupun di desa-desa.  Namun perayaan 17-an tahun ini berbeda dari biasanya, sebab masih dalam masa pandemi virus corona Covid-19. Kegiatan yang menyebabkan keramaian atau pengumpulan massa ditiadakan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona. Tidak ada upacara bendera, lomba-lomba agustusan yang biasanya diikuti oleh siswa dengan antusias.

Seperti keputusan dan himbauan dari Kepemimpinan Pondok Pesantren, guna mencegah penyebaran Covid-19, Satgas Yayasan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Tahun 2020. Dalam keputusan tersebut menerangkan bahwa setiap lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren dan Yayasan Mamba'ul Ma'arif dilarang mengadakan kegiatan yang menyebabkan keramaian atau pengumpulan massa sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

Dengan begitu semua lembaga yang berada dinaungan Pesantren dan Yayasan diinstruksikan untuk tidak memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-75 yang mengakibatkan pengumpulan guru maupun siswa yang menyebabkan keramaian dan melanggar protokol pencegahan covid-19 yang sudah diatur oleh Pemerintah sebelumnya. adapun solusi atau terobosan guna tetap merayakan dan mengenang Hari Kemerdekaan diserahkan kepada kebijakan masing-masing Madrasah.

MI Mamba'ul Ma'arif Denanyar memang sudah lama menerapkan KBM sistem daring dan luring semenjak pandemi covid berjalan. Hal ini membuat kepala Madrasah membuat inisiatif dan terobosan bagaimana siswa tetap mengenang dan merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-75 tanpa harus mengumpulkan semua warga madrasah yaitu siswa dan guru. tetapi siswa dan guru akan ditugaskan untuk tetap menjalankan pelaksanaan upacara Kemerdekaan secara online atau secara jarak jauh melaui alat komunikasi (akun sosial media). dalam pelaksanaan tersebut siswa dan guru tetap mengikuti upacara langsung melalui akun sosial media masing-masing.

Bagaimanapun situasi dan keadaan yang ada dan selama kita masih diberi kesempatan/peluang dan kreatifitas, bentuk atau wujud dari rasa Nasionalisme tetap disampaikan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa dan guru. dengan kegiatan tersebut makna kemerdekaan dan perjuangan akan tertanam kedalam karakter siswa sejak dini. karena pentingnya arti dari Nasionalisme bagi calon-calon penerus bangsa.

karena peran dunia pendidikan sangat  dibutuhkan dalam mengusahakan implementasi dan habitat dalam skala luas dan mendalam demi kemajuan bangsa sehingga moralitas menjadi sebuat spirit kehidupan maasyarakat sekaligus menjadi dasar bertindak para pemimpin bangsa. Dunia pendidikan sudah seharusnya menjadi tempat yang memiliki atmosfir humanis dan bermakna.

kini saatnya lembaga pendidikan terutama Madrasah tingkat dasar (Madrasah Ibtidaiyah) menerapkan berbagai cara agar mewujudkan implementasi yang diinginkan (esensi kemerdekaan). Sudah saatnya juga kita tanamkan rasa nasionalisme melalui perkenalan visual dan verbal secara intens hingga menjadi sebuah habit siswa. Sebelum mengaktualisasikan dan mengamplikasikan kepada siswa alangkah seharusnya penyampai atau guru terlebih dahulu untuk lebih mengenali dan mendalami arti/makna sebuah Kemerdekaan dan Nasionalisme terlebih-lebih mampu mengamplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari dengan begitu siswa memliki panutan hidup dalam pembelajarannya.

Disini arti dari Kemerdekaan bukanlah sekedar pengalaman historis atau kata-kata euforia dan hanya sekedar perayaan belaka. namun sebuah kebebasan yang menjadikan setiap insan mampu kembali ke fitrahnya sebagai manusia. Kemerdekaan juga dirasa pada lingkup pendidikan yang memiliki tujuan guna menciptakan generasi yang memiliki moralitas, integritas dan kreatifitas.

begitu secara pandang arti kemerdekaan yang layak diterima dan dirasakan segenap warga di lembaga pendidikan. mungkin ada banyak lagi hal-hal dan pemahaman yang bisa menjadi sebuah terobosan untuk meregenerasikan masyarakat merdeka diranah pendidikan kedepannya.

sekian terimakasih...
merdeka...merdeka...merdeka...

by: Moh. Badrus Shoimin, S.Psi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar